Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta lokasi penemuan fosil di Dusun Kuwojo Desa Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan dibuat museum, seperti halnya Museum Sangiran, di Kabupaten Sragen.
Fosil belum lama ini ditemukan di ladang pertanian warga di Desa
Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan sejak Juni 2017, milik Bapak Rusdi. Sejauh
ini, tim peneliti masih menggali situs penemuan tersebut. Nantinya
lokasi fosil bakal dibangun bangunan permanen untuk meletakkan
fosil-fosil yang ditemukan di lokasi tersebut.
"Ya nanti seperti Sangiran. Jadi pengetahuan, pendidikan sekaligus
tempat wisata. Penting bagi masyarakat untuk mendukung," kata Ganjar,
seusia meninjau lokasi fosil purba di desa tersebut, Rabu (2/8/2017).
Dia mengatakan, masyarakat setempat harus sepakat terlebih dulu jika
wilayahnya dibuat museum. Jika warga sepakat, tinggal proses peralihan
tanah.
Ganjar pun meminta agar kawasan itu ditata betul dengan melibatkan
ahli lanskap. Ahli itu diminta membuat master plan daerah wisata
purbakala.
"Pemkab nanti dapat menata wisata, bidang tata ruang nanti cari
arsitektur lanskap. Biar ketika masyarakat datang kesini bisa lebih
menarik lagi," katanya.
Jika menjadi museum, sambung dia, maka akan menambah warisan
purbakala di Jawa Tengah. Sejauh ini di Jateng, baru Sangiran yang
dikenal menjadi heritage dunia.
"Ini harta karun luar biasa," tambah pria berambut putih ini.
Sementara itu, perwakilan dari Balai Pelestarian dan Penataan Situs
Cagar Budaya Jateng Budhy Sancoyo mengatakan, temuan fosil di Grobogan
nantinya bakal dibangun atap permanen. Fosil yang ditemukan pun akan
ditata kembali di lokasi penemuan.
"Kita mulai dari sisi teknis dulu. Setelah proses pengamanan, lalu
rekontruksi, lalu konservasi, kemudian dibuat atap permanen," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar